Tuesday, July 30, 2013

Do’a apa sebaiknya yang harus dibacakan pada malam Lailatul Qadar ?



Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Ummul mu'minin Aisyah beliau berkata : Aku bertanya: Wahai Rasulullah jika aku telah mengetahui kapan malam lailatul qodar itu, maka apa yang harus aku katakan pada malam tersebut? Beliau menjawab : Katakanlahاَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي



"Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau senang memaafkan kesalahan, maka maafkanlah aku."Do’a yang barokah ini sangat besar maknanya dan mendalam penunjukannya, banyak manfaat dan pengaruhnya, dan do’a ini sangat sesuai dengan keberadaan malam lailatul qodar.

Karena sebagaimana disebutkan di atas malam lailatul qodar adalah malam dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir amalan-amalan hamba selama setahun penuh hingga lailatul qodar berikutnya. Maka barangsiapa yang dianugerahi pada malam tersebut al 'afiyah ( kebaikan ) dan al'afwa ( dimaafkan kesalahan) oleh Robb-nya maka sungguh dia telah mendapat kemenangan dan keberuntungan serta kesuksesan yang tiada tara bandingannya.

Barangsiapa yang diberikan al afiyah di dunia dan di akherat maka sungguh dia telah diberikan kebaikan dengan seluruh bagian-bagiannya. Dan tidak ada yang sebanding dengan Al 'afiyah tersebut.


Imam Al Bukhori telah meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As Sunan dari Al-Abbas bin Abdil Muthollib beliau berkata : Aku berkata wahai Rasululloh, ajarkan sesuatu (do’a) yang aku gunakan meminta kepada Allah , Rasulullah menjawab : Mintalah kepada Allah al 'afiyah, maka pada suatu hari aku berdiam diri kemudian aku datang lagi pada Rasulullah aku katakan : Wahai Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu yang aku gunakan meminta kepada Allah, maka beliau berkata kepadaku : "Wahai Abbas, wahai pamannya rasullullah mintalah kepada Allah al 'afiyah didunia dan di akherat."

Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad, dan At Tirmidzi dalam As-Sunan dari Anas bin Malik bahwasannya beliau berkata : Telah datang kepada nabi seseorang yang berkata : Wahai Rasullullah do’a apa yang afdhol? Beliau menjawab: mintalah kepada Allah al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat. Kemudian orang tersebut datang di hari besoknya sembari berkata : Wahai nabiyullah do’a apa yang afdhol? Beliau menjawab : Mintalah kepada Allah al 'afwa wal 'afiyah ( ampunan dan kebaikan ) didunia dan akherat, maka apabila kamu di beri al 'afiyah di dunia dan akherat berarti sungguh kamu telah mendapat kemenangan."

Imam Bukhori meriwayatkan dalam Adabul Mufrad dari Ausath bin Ismail beliau berkata : Aku telah mendengar Abu Bakar Ash Shiddiq berkata setelah meninggalnya Rasullullah : " Nabi pernah berdiri pada tahun pertama di tempat berdiriku ini kemudian Abu Bakar menangis lalu berkata : Wajib bagi kalian untuk jujur, karena dia bersama dengan kebaikan, dan keduanya berada di surga. Dan tinggalkan dusta karena dia bersama dengan kejahatan yang keduanya di neraka. Mintalah kepada Allah al-mu'afah (saling memberi maaf), karena tidak ada yang datang setelah al yakin yang lebih baik dari pada al-mu'afah. Janganlah kalian saling memutus hubungan silaturahim, dan jangan saling membelakangi, saling hasad, saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.


Untuk ini sesungguhnya termasuk kabaikan bagi seorang muslim untuk memperbanyak do’a yang barokah ini disetiap waktu dan dimanapun terlebih dimalam lailatul qodar yang akan dijelaskan segala urusan dengan penuh hikmah dan ditentukan taqdir dan hendaknya seorang muslim mengetahui bahwasannya Allah Maha Mengampuni lagi Maha Mulia lagi Maha Pemurah yang senang memberi maaf.

"Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (As Syura : 25)

Allah senantiasa terus dan tiada henti hentinya dikenal sebagai dzat yang suka memaafkan kesalahan-kesalahan dan disifati dengan pemberi ampunan. Setiap orang sangat membutuhkan pemberian maaf-Nya dan ampunan-Nya.


Janganlah sekali-sekali seorang merasa tidak butuh dari keduanya. Karena kita senantiasa membutuhkan rahmat serta kasih sayang-Nya. Maka kita memohon kepada-Nya agar memasukkan kita kepada golongan yang Dia maafkan dan menjadikan kita termasuk golongan yang dirahmati-Nya. Dan agar kita diberikan kemudahan dan kemampuan untuk mentaatinya.

Semoga Allah berikan petunjuk kita kepada jalan yang lurus. 
(Amin Yaa Rabbal 'alamin Wal Hamdulillah 'ala kulli ni'matihi).


(dikutip dari kitab Fiqhul Ad'iyyah wal adzkar karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr. Hal 265 – 269. Alih Bahasa : Al Ustadz M. Rifai.)
Penulis: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr_DOA DI MALAM LAILATUL QADAR

No comments:

Post a Comment