Terdapat beberapa pendapat
yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada
10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini berdasarkan hadits dari
Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda,
yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari
terakhir bulan Ramadhan" "(HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Adapun Syaikh Salim Bin Ied Al Hilaly dan Syaikh Ali Bin Hasan Bin
Ali Bin Abdul Hamid dalam laman Suara Al Qur'an menyebutkan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan bahwa malam lailatul
qadar terjadi pada malam antara tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir
malam bulan Ramadhan. Pendapat-pendapat yang ada berbeda-beda. Imam
Al Iraqi dalam risalahnya 'Syarh Shadr bidzkri Lailatul Qadar',membawakan
perkatan para ulama;
Imam Syafi’i berkata, “Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika
ditanyakan kepada beliau, “Apakah kami mencarinya di malam hari?”,
beliau menjawab, “Carilah di malam tersebut.”. (Sebagaimana dinukil al
Baghawi dalam Syarhus Sunnah 6/388).
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu
pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah
radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan
beliau bersabda, (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam
ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai luput dari tujuh
hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata) : Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah
di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari
sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).
No comments:
Post a Comment